Rumah Baru dan Rumah Second

--   --

Rumah bukanlah sekadar tempat berlindung & tempat pulang seusai beraktivitas seharian. Tapi lebih dari itu, rumah juga merupakan sarana investasi, terlebih jika desain rumah tersebut menarik. Oleh sebab itu, membeli rumah sebaiknya dipikirkan dengan matang. Mempertimbangkan apakah akan membeli bekas atau baru. Istilah rumah baru atau second dalam dunia properti disebut rumah primary dan secondary (tangan kedua). Memilih rumah primary atau secondary ini tampak mudah, namun kenyataannya tidak demikian. Terlebih, bila pasangan suami-istri memiliki selera yang berbeda.




Rumah baru identik dengan perumahan yang dikelola oleh jasa pengembang dengan tata kelola yang memenuhi berbagai ketentuan. Rumah yang berlokasi di sebuah lingkungan hunian buatan (perumahan), biasanya di-kelompokan oleh pengembang dalam beberapa cluster untuk memudahkan pembeli memilih type dan model rumah yang sesuai dengan selera. Selain itu, cluster-cluster ini juga umumnya juga membedakan rumah berdasarkan harganya. Dengan demikian, secara tidak langsung, pembeli juga bisa memilih lingkungan rumah yang cocok untuk mereka.

Membeli rumah baru atau second sebetulnya tidaklah penting, yang terpenting ialah keuntungan dari nilai investasi serta capital gain-nya. Secara gamblang, second sedikit agak lebih menguntungkan karena bisa langsung disewakan kalau tidak ingin ditempati sendiri oleh pemilik. Sedangkan rumah baru, di tahun-tahun awal hanya bisa memperoleh capital gain-nya saja.

Dalam membeli rumah baru atau second, faktor infrastruktur dan lokasi rumah haruslah diperhatikan. Nilai rumah baru maupun rumah second sangatlah tergantung pada lokasi. Rumah baru yang lokasinya jauh dari fasilitas umum akan menjadi kurang menarik. Sebaliknya, rumah second yang berlokasi strategis akan sangat bagus untuk investasi anda.

Rata-rata kenaikan nilai investasi rumah second bisa lebih tinggi dari rumah baru, yaitu 15% per tahun. Ini karena letak rumah second biasanya berada di lokasi yang sudah “terbentuk” dan strategis, sehingga pergerakan nilai investasi dari rumah jenis ini sangat mudah dipelajari. Lain dengan rumah baru yang perkembangan prospek letak dan lokasinya masih bersifat spekulasi.

Second Bukan Berarti Rumah Murahan

Untuk produk elektronik ataupun kendaraan, kata second bisa berarti murah. Tetapi, ini tidak berlaku pada properti, dalam hal ini rumah second. Untuk bisa mendapatkan rumah second namun tidak murahan, disarankan agar calon pembeli memperhatikan 2 hal berikut:

Pertama, caril rumah second dimana sipemilik sedang dalam kondisi terdesak kebutuhan uang atau istilah umumnya disebut “jual butuh”. Dalam kondisi seperti ini, biasanya penjual tidaklah akan memberi harga terlalu tinggi, dia sekadar ingin memperoleh sejumlah uang yg sangat diperlukan.

Kedua, liriklah rumah second yang terlantar. Pada rumah second jenis ini, umumnya pemilik setengah hati menjual rumah tersebut. Namu, jika calon pembeli bisa meyakinkannya, pemilik bisa berubah pikiran hingga kesepakatan harga pun tercapai. Bagi Anda yang memburu rumah second, agar memperhatikan kondisi rumah. Rumah second umumnya butuh biaya renovasi yang lebih tinggi dibanding dengan rumah baru, bahkan anda perlu sebuah jasa arsitek untuk menanganinya. Maka itu, usahakanlah agar memperoleh rumah second dengan membeli harga tanahnya saja. “Berhati-hatilah agar tidak kejeblos di harga, karena rumah second itu biaya renovasinya sangatlah mahal. Kalau rumah baru itu hampir tidak perlu mengerluarkan uang untuk siap ditempati, tentunya hanya perlu menyediakan aksesoris seperti teralis atau gorden dan lain-lain.

Dalam membeli rumah second juga harus memerhatikan aspek legalitasnya. Usahakanlah untuk mendapatkan rumah second atas nama sipemilik langsung, karena mengurus balik nama tidaklah mudah. Sangat diperlukan kewaspadaan yang ekstra jika membeli rumah second milik sebuah keluarga, terlebih lagi bila nama yang tercantum dalam akte sudah meninggal dunia. Pastikanlah seluruh anggota keluarga sudah menandatangani semua surat kesepakatan penjualan rumah hingga tidak menimbulkan gugatan di kemudian harinya, karena ada pihak keluarga yang merasa mereka tidak dilibatkan.

Lokasi rumah second berbanding terbalik dgn rumah baru. Artinya, meski second, tapi pilihlah lokasi rumah yang menguntungkan, misal jangan membeli rumah second yang berdekatan dengan tempat kuburan atau pembuangan sampah. Agar anda tidak terjebak saat membeli rumah second, maka usahakanlah untuk melihat lebih dari satu lokasi rumah. Carilah setidaknya 3 hingga 5 kandidat rumah agar mendapatkan yang terbaik.

Dalam mencari rumah berlaku hukum 100 10 3 1. “Rumus itu berarti dari seratus rumah yang di-survey pilihlah sepuluh yang terbaik. Lalu, perkecil lagi menjadi 5 dan dari kelima kandidat rumah tersebut pilih satu yang menjadi rumah pilihan Anda. Jadi janganlah berpedoman pada satu rumah saja,” katanya.Terlepas dari rumah baru atau second, keduanya sangatlah jelas memiliki keunggulannya masing-masing. Rumah baru bukanlah berarti tidak potensial. Maka dari itu, bagi Anda yang lebih cenderung suka pada primary house, pilih lokasi yg berkembang, seperti dekat dengan fasilitas umum misalnya.

About Author

armin


Protected by Copyscape DMCA Copyright Detector jasa arsitek desain rumah