Mengintip Dibalik Rumah Kaca
Sejak zaman kekaisaran Romawi, sistem rumah kaca dalam pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan dikenal sangat efektif. Sistem dengan memanfaatkan serapan sinar matahari melalui ruang berkaca sebagai elemen pemanasan ruang, tanah dan tanaman terbukti memberi keunggulan bagi produksi tanaman dan buah
Pemanfaatan teknologi rumah kaca, diawali dari sebuah kisah ketika seorang petani yang menanam mentimun disebuah taman dalam ruang berkaca milik seorang raja romawi, mendapati hasil yang sangat memuaskan dibandingkan mentimun yang ia tanam diladang Ia pun mencobanya dengan beberapa jenis tanaman lainnya. Hasilnya? Excelllent. Sistem pertanian rumah kaca pun diperkenalkan seantero Romawi.
M. Imam Sudrajad, Dewan Keprofesian Arsitek, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), menjelaskan bahwa, sistem rumah kaca untuk pertanian dan perkebunan memang sangat efektif, “Rumah kaca yang digunakan untuk pertanian berbeda dengan rumah kaca yang digunakan pada rumah atau gedung yang ditempati untuk manusia,” ungkap Imam.
Konsep rumah kaca ala petani romawi, kini telah banyak menginspirasi para arsitek untuk membuat rumah, bahkan gedung bertingkat. Tak sedikit para arsitek melakukan inovasi untuk merancang bangunan dari rumah kaca yang terlihat indah dipandang dan nyaman ditempati. Begitupun di
Indonesia, banyak para arsitektur yang merancang rumah kaca dengan mengedepankan estetika namun tetap menjaga kenyamanan.
Bila diperhatikan, pelbagai jenis bangunan rumah maupun gedung yang menggunakan media kaca untuk memunculkan sisi luas, seperti pada jendela, pintu, atau atap. Pengertian dari rumah kaca sendiri, adalah tempat hunian yang melindungi penghuninya dan menangkap panas dari sinar matahari yang diolah untuk pencahayaan rumah dan ruang.
“Konsep rumah kaca merupakan rumah yang didesain untuk memperlihatkan isi rumahsehingga orang bisa melihat aksesoris yang ada tepat pada ruang kaca/jendela dari luar rumah itu dan penghuninya bisa melihat pemandangan yang ada di luar rumah untuk memperlihatkan hasil desain yang dirancang oleh seorang arsitektur,” jelas Imam.
Artinya konsep rumah kaca merupakan suatu bangunan rumah yang dibangun untuk menunjukkan bagian dalam ruang rumah kepada orang lain yang berada diluar rumah. Hal ini dapat dilihat pada fisik bangunan rumah kaca tersebut, ketika orang melintasi rumah atau gedung didepan halamannya, maka ia dapatmelihat isi ruang bangunan karena menggunakan material kaca yang tembus pandang.
“Fungsi dari rumah kaca itu sendiri merupakan tempat tinggal pada umumnya namun lebih menonjolkan pada permainan pencahayaan ruangan melalui sinar matahari yang masuk dan sebagai penghangat ruangan pada siang hari, tutur Imam kepada Neraca.
Bila di tilik dari segi fungsi rumah kaca, maka semakin jelaslah, bila rumah tempat tinggal yang menggunakan pencahayaan melalui sinar matahari akan memberi keuntungan bagi penghuni rumah tersebut. Karena sinarmatahari yang masuk melalui kaca-kaca jendela atau atap kaca, akan memberi efek pencahayaan yang baik pada ruangan, “Suatu bangunan atau gedung dikatakan sebagai rumah kaca, setidaknya bangunan tersebut dibungkus 90% material kaca atau rumah itu lebih didominasi material kaca pada bagian luar rumah,” tutur Imam
Lalu bagaimana dengan panas yang menerjang? Tentunya cahaya sinar matahari memiliki panas yang meradiasi sekeliling obyek. “Panas cahaya sinar matahari yang masuk melalui kaca rumah, dapat diatur untuk pencahayaan rumah sehingga pencahayaan didalam rumah dapat maksimal dan terkesan alami, ungkap Imam.
Rumah kaca memang telah mendominasi rumah dan gedung-gedung bertingkat dihampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Oam ternyata, konsep rumah kaca yang dimiliki para arsitektur dan desainer Indonesia tidak kalah bersaingnya dengan para arsitektur luar negeri. Kemampuan tersebut merupakan peningkatan kualitas dan intelektual para arsitek yang ditempa secara matang. Walhasil, banyak arsitek dan desainer yang mampu mengimplementasikan ide dan imajinasi mereka kedalam konsep matematis yang terukur, “Dengan latar belakang yang berbeda, tak sedikit arsitek Indonesia mampu berkreasi untuk menghasilkan karya fenomenal dengan media kaca sebagai elemen. Ini patut dibanggakan,” tutur Iman.
Baca juga yang ini….
About Author
![]() |
![]() |