Kiat Memilih Rumah

Membeli rumah merupakan keputusan terpenting dalam kehidupan kita. Keputusan ini bisa jadi juga akan menjadi pengeluaran yang terbesar dalam seumur hidup seseorang. Karena itu membeli rumah tentulah harus direncanakan sebelumnya dengan sangat matang sejak awal, bahkan sejak sebelum seseorang berumah tangga.

Tiap orang berbeda faktor yang menjadi prioritas pertimbangan dalam memilih rumah, sesuai dengan usia, selera, income, dan aktivitas masing-masing. Bagi pasangan muda cenderung memilih rumah baru karena lebih praktis, sedangkan untuk pasangan mapan lebih memilih rumah baru atau rumah seken yang lebih besar tergantung selera.

Terdapat 3 (tiga) kriteria keluarga memiliki rumah yang berbeda:

Keluarga muda

Bagi sebuah keluarga muda, masalah harga biasanya merupakan pertimbangan yang utama dalam membeli rumah. Umumnya pembelian sebuah rumah dilakukan dengan fasilitas kredit. Membeli sebuah rumah dgn fasilitas KPR juga memungkinkan kita untuk membayar sebagian dari harga rumah secara cash. Biasa disebut dengan uang muka atau down payment. Nilainya berkisar 20-30 persen dari harga rumah, termasuk biaya-biaya KPR. Selebihnya ditalangi dahulu oleh bank sebagai KPR. Konsumen lalu membayar dengan mencicil uang talangan atau kredit itu pada bank dalam jangka dan dengan tingkat bunga yang telah ditentukan dan disepakati.

Bagi sebuah pasangan muda, ini berarti mereka sudah sejak jauh hari harus menyisihkan atau menabung sebagian dari penghasilan mereka, agar bisa mendapatkan uang muka tersebut. Misalnya, pasangan yang memiliki penghasilan 2,5 juta rupiah per-orang atau Rp 5 juta berdua/bulan, dengan perkiraan 1/3 dari penghasilannya untuk menutupi kredit rumah, bisa membeli rumah senilai 15O juta dengan jangka kredit 15 tahun dan bunga 10 hingga 12 persen/tahunnya. Maka DP rumah yang harus telah disiapkan pasangan tersebut kira-kira 45 juta rupiah.

Pasangan yg beranjak mapan. Bagi pasangan yang berusia perkawinan diatas 10 tahun, harga mungkin bukanlah faktor yang utama dalam memilih sebuah rumah. Dengan penghasilan serta kemapanan yang lebih baik, dan anak-anak beranjak dewasa, mereka akan memikirkan rumah tinggal yang lebih besar, desain yang lebih baik, serta dibangun dengan material lebih berkualitas. Juga sebuah lingkungan perumahan dengan fasilitas yang lebih memadai. Rumah ini biasanya berukuran 100-150 m2 dgn luas kavling 150 m2 hingga 200 m2. Jumlah lantai tidak lagi 1 (satu), tp 2 (dua) lantai.

Harga rumah untuk tipe ini diperkirakan Rp 300 juta sampai Rp 600 juta. Pengembang untuk perumahan jenis ini biasanya juga telah menyediakan rumah type sedang maupun besar. Cuma lokasi kompleks yang memasarkan rumah dengan harga Rp 300 juta- Rp 600 juta tidak jauh beda dgn lokasi rumah seharga Rp 150 jutaan, yaitu di daerah pinggiran kota. Untuk mereka punya aktivitas di Jakarta, tentu di sekirar Jabodetabek. Oleh karena itu aksesibilitas, terutama kendaraan pribadi, juga jadi perhatian bagi mereka, selain kelengkapan fasilitas seperti akses memadai dan relatif lebih lancar juga ada akses jalan tol atau arteri.

Pasangan mapan atau pensiunan

Untuk type pasangan mapan dengan masa perkawinan di atas 20 tahunan, umumnya memilih rumah yang lebih eksklusif dan lebih privasi. Bisa rumah baru, bisa juga rumah bekas. Letaknya bisa jadi di pinggiran maupun di tengah kota. Ukuran rumah lebih besar, di atas 200 meter persegi, dgn harga rumah yang berkisar di atas Rp 800 juta per unit sampai 1 miliar rupiah. Karena yang diperlukan adalah prestise dan eksklusivitas, mereka lebih memperhatikan kualitas desain rumah, fasilitas gaya hidup, spesifikasi material, kondisi lingkungan sekitar, serta sistem keamanan lingkungan perumahan. Terkadang mereka ini tidak terlalu menghiraukan kelengkapan fasilitas publik yang ada di dalam dan di sekitar perumahan, walau jika ada hal itu merupakan nilai tambah. Intinya yang mencerminkan status, kelas dan gaya hidup sipenghuninya. Ukuran lahan pun haruslah serba besar. Peter (NERACA)