Beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan sahabat lama yang berniat untuk membangun rumah. Seperti pertemuan awal dengan customer, banyak sekali pembahasan seputar profesi arsitek dan tentang perkembangan sebuah tren desain tahun-tahun kedepan. Lalu muncul pertanyaan dari beliau, mengapa kita perlu memperhatikan gaya sebuah arsitektur? Bukankah yang terpenting adalah rumah itu bisa berfungsi sebagaimana mestinya dengan material yang bagus dan berkualitas? Gaya desain rumah toh hanya kamuflase, apakah desain itu perlu dianggap baik oleh masyarakat, terlebih oleh para arsitek? Mengapa desain rumah yang indah menurut saya saja tidaklah cukup?
Sebetulnya tidak ada yang salah dgn pertanyaan tersebut. Seperti baju apa pun yang akan kita beli di sebuah toko, selama lengkap meliputi celana, sepatu, kaus kaki, kemeja, sabuk, dan dasi, kita sudah memenuhi syarat kewajaran dalam berpakaian dan berfungsi dengan layak. Juga seperti makanan, apapun yang dimasak, lalu diletakkan di mana saja, baik itu di piring daun, di atas plastik, tidak akan mengubah rasa dan fungsi dari makanan itu. Logikanya, rasanya akan tetap sama.
Contoh tersebut mirip dengan sikap bahwa rumah dengan fungsi yang benar serta tampak seadanya sudah memenuhi fungsinya sebagai tempat tinggal. Tidak akan merubah manfaat rumah itu sendiri. Tapi jika kita lihat kenyataan sehari-hari, masalahnya tidaklah semudah itu, kita menghabiskan waktu di pertokoan untuk mencari baju yang disukai. Bukan hanya soal trend dan model, tapi juga warna serta kualitas bahannya. Apalagi kalau soal merk, sebagian dari kita akan mempercayai merk-merk tertentu untuk digunakan.
Juga tentang makanan, mengapa kita bisa makan di rumah makan mahal padahal kita tahu harganya sangatlah murah kalau di kaki lima? Ada beberapa faktor tambahan yg membuat sesuatu yang sebenarnya amatlah sederhana menjadi istimewa. Kita menyebutkan sebuah benda istimewa karena mempunyai nilai lebih dari hanya sekadar fungsi itu sendiri. Apalagi jika kita bicara pada tingkat yang lbh tinggi, yaitu apresiasi.
Begitu juga dengan rumah. Jika kita memiliki uang lebih dari hasil kerja keras selama ini, tentunya kita ingin rumah tersebut memiliki keistimewaan lebih pula. Mungkin kita tidak merasa memerlukan sekali keistimewaan tersebut, seperti kita tidak memerlukan mengenakan setelan jas atau gaun mahal ke pesta pernikahan, atau tidak perlu makan di restoran atau restaurant. Tapi…. itulah hal-hal yang mungkin akan memuaskan seseorang dalam mewujudkan sebuah keinginan, semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang maka akan meningkat pula tingkat kepuasannya.
Kemewahan seseoran dalam menyelenggarakan sebuah hari ulang tahun. Tetapi, pada kenyataannya kita merasa hal itu merupakan keputusan tepat, karena akan ada penilaian terhadap usaha kita itu, apresiasi kita, dan status sosial kita di dalam masyarakat serta komunitas. Berinvestasi dengan keindahan sebuah rumah yang sesuai dengan saran seorang, yaitu para desainer interior dan arsitektur, adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Arsitek dan interior desainer telah mempelajari apa saja yang layak di masa lalu, saat ini, dan di masa yang akan datang. Pelajaran dan perhatian tinggi oleh para profesional tersebut merupakan sebuah masukan berharga untuk kita semua.
Serahkanlah pada ahlinya…. itu memang sebuah istilah yang sangat membantu untuk mengingat kita bahwa sebagai manusia berbudaya, fungsi dasar dari sebuah benda belumlah cukup. Berabad-abad bangsa kita sangatlah bangga akan sebuah kebudayaannya, tarian, lukisan, musik, dan tidak luput bangunannya. Sikap ini harus kita jaga kelestariannya dalam kehidupan sehari-hari dimana ini merupakan bagian dalam sejarah bangsa ini. Apresiasi terhadap seni dan arsitektur dengan melibatkan para profesional dan memercayakan masukan serta saran-sarannya, seharusnya telah menjadi tindakan yang tepat. Pertanyaannya adalah: apa kita sudah dan akan melakukannya kelak?
Baca juga yang ini….
About Author
![]() |
![]() |